Senin, 12 Desember 2011

DAGING GELONGGONGAN TIPS


Menjelang Lebaran, permintaan daging sapi meningkat pesat. Kadang lonjakan permintaan itu dimanfaatkan orang untuk mengeruk keuntungan dengan menjual daging yang sebetulnya kurang layak dikonsumsi. Itu bisa berupa daging sapi gelonggongan atau daging yang mulai membusuk. Padahal, daging yang berkulaitas rendah tersebut diharapkan tidak masuk ke perut kita. Untuk menghindari itu, pembeli tentu perlu teliti. Pastikan daging-daging yang dijual betul-betul segar. Pertanyaannya, bagaimana caranya? Dr drh A.T. Soelih Estoepangesti dari Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Fakultas Kedokteran Hewan Unair mengatakan, daging sapi yang fresh bisa dilihat dari warnanya yang merah segar, teksturnya kesat, kenyal, serta tidak berlendir atau berair. "Jangan keliru, warna daging sapi merah tua. Bila warnanya sedikit putih kemerahmudaan dan bertekstur lembut, bisa jadi itu daging babi," tutur Soelih.

Sementara itu, daging yang mulai membusuk bisa dilihat dari warnanya yang hijau kebiruan. Daging juga mulai mengeluarkan aroma yang tidak biasa. Agar tidak salah memilih daging sapi gelonggongan, Soelih menyarankan untuk membeli daging yang digantung. Daging sapi gelonggongan sarat air. Bila digantung, kandungan air akan terperas keluar dan daging terlihat basah. Karena itu, pedagang yang curang boasanya meletakkan daging sapi gelonggongan di meja dagangan. Cara mengenalinya? "Pegang dan angkat. Bila beratnya, tidak biasa, bisa jadi itu daging gelonggongan," jelasnya.

Daging yang cenderung berair juga perlu dicurigai tidak segar. Sering terjadi, daging sapi yang tidak laku dibekukan, lalu esoknya dicairkan untuk dijual lagi. Proses seperti itu kadang dilakukan berulang-ulang. Diingatkan juga, daging sapi yang dibeli ditempat terbuka sebaiknya langsung dimasak hari itu juga, "Jangan disimpan. Sebab, tempat terbuka memudahkan kontaminasi kuman sehingga daging cenderung tidak tahan lama. Lain halnya bila daging dibeli dalam keadaan beku. Dalam kondisi begini, daging memungkinkan disimpan hingga beberapa hari," jelasnya. Meski begitu, bila membeli daging beku, disarankan daging tersebut langsung disimpan di lemari pembeku (freezer). Jangan dibiarkan meleleh. "Biasanya ibu-ibu sering lupa. Belanja daging beku, putar-putar dulu, baru pulang. Sampai dirumah, daging sudah meleleh, baru disimpan," katanya. Hal itu bukan persoalan kontaminasi kuman. Itu lebih pada cita rasa daging itu sendiri. Bila daging beku yang telah meleleh dibekukan lagi, cita rasanya cenderung berkurang. Tekstur daging juga akan rusak, aroma tak lagi kuat, sehingga kurang sedap setelah dimasak, sebab, sari daging sudah berkurang.(PJ/ign/soe)

Tidak ada komentar: